WELCOME TO MY BLOG !

many thanks for all . . :-)

WELCOME TO MY BLOG !

many thanks for all . . :-)

WELCOME TO MY BLOG !

many thanks for all . . :-)

WELCOME TO MY BLOG !

many thanks for all . . :-)

WELCOME TO MY BLOG !

many thanks for all . . :-)

Tuesday 31 December 2013

Belajar Adalah Kunci Keluar Dari Masalah

   Motivasi belajar sangat penting dalam pengembangan diri, sebab pengembangan diri adalah belajar, belajar adalah pengembangan diri. Jika Anda ingin lebih sukses dibanding pencapaian Anda saat ini, kuncinya ialah jangan pernah berhenti belajar. Hanya dengan belajarlah Anda akan berkembang dan menjadi lebih baik. Jadi untuk mengukur sejauh mana Anda bisa berkembang ialah dengan mengukur sejauh mana motivasi belajar Anda. Bagaimana meningkatkan motivasi untuk belajar?

   Kita harus mengenal terlebih dahulu, apa saja yang melemahkan motivasi belajar. Seringkali semua ini hanyalah mitos belaka. Suatu keyakinan negatif yang meracuni diri kita sehingga malas belajar atau tidak memiliki motivasi belajar. Berikut adalah beberapa mitos tersebut:

“AhTeori!”

   Banyak orang yang tidak mau belajar karena mereka tidak suka teori. Menurut mereka teori tidak penting, yang penting adalah praktek. Betul, tidak salah sama sekali. Sehebat apa pun teori yang Anda miliki jika tidak diiringi praktek, maka semuanya akan percuma. Namun saat Anda langsung praktek, maka Anda tetap saja akan belajar, yaitu belajar pada pengalaman Anda sendiri. Anda mungkin akan mencoba-coba mencari yang benar. Belajar kepada pengalaman orang lain yang sudah lebih dulu sukses adalah untuk mengurangi coba-coba Anda, sehingga Anda akan lebih cepat untuk berhasil. Teori saja memang salah. Langsung praktek bisa sering salah. Teori ditambah praktek adalah yang terbaik. Belajarlah.

Sayasudah tua, sulit untuk belajar.

   Tidak ada kata terlalu tua untuk belajar. Kesulitan belajar karena Anda sendiri yang menghentikan belajar sehingga pola pikir kita menjadi berubah, dari pola pikir belajar menjadi pola pikir yang tertutup. Saat kualiah saya melihat banyak dosen yang sudah senior masih tetap membeli buku dan belajar. Mereka sudah tua tetapi masih belajar karena mereka biasa belajar. Jika Anda merasa sulit belajar, biasakanlah belajar meskipun sedikit demi sedikit sampai Anda terbiasa lagi belajar.
   Jika Anda sudah membaca ebook saya Seni Mengelola Waktu, maka Anda tidak akan lagi mengatakan bahwa tidak ada waktu. Alasan tidak ada waktu hanya ilusi belaka. Semua orang memiliki waktu, tetapi mengapa orang lain bisa tetapi Anda tidak? Bukan waktu yang menjadi masalah, tetapi pilihan Anda. Apakah Anda mau memprioritaskan belajar atau tidak?


   Setelah Anda memahami apa saja yang menjadi penghambat motivasi belajar kemudian menyingkirkan semua penghambat tersebut, maka langkah selanjutnya ialah Anda harus membangkitkan energi yang menggerakan Anda untuk belajar. Inilah yang menjadi motivasi belajar Anda. Tanyakan pada diri Anda: “Apa manfaatnya jika saya belajar?” Tadi sudah disebutkan diatas, belajar adalah pengembangan diri. Dengan belajar Anda akan menjadi lebih baik. Coba renungkan, apa yang Anda dapatkan jika:
1.     Anda bisa melakukan ibadah lebih baik?
2.     Anda bisa melakukan pekerjaan (jika Anda seorang karyawan) dengan cara lebih baik dan lebih berkualitas?
3.     Anda bisa memasarkan produk atau jasa Anda dengan lebih baik (jika Anda seorang penjual atau pebisnis)?
4.      Anda bisa mendidik anak dengan lebih baik? Dan masih banyak yang lainnya.

Jawaban pertanyaan-pertanyaan diatas adalah motivasi belajar Anda. Apa pun yang Anda lakukan dengan lebih baik akan membawa kebaikan pada diri Anda. Anda hanya bisa melakukan sesuatu dengan cara lebih baik dengan cara belajar. Pengalaman? Tidak, meski Anda memiliki pengalaman puluhan tahun, Anda tidak akan bisa melakukan sesuatu dengan cara lebih baik jika Anda tidak mengambil hikmah (belajar) dari pengalaman sebelumnya. Kuncinya adalah belajar baik dari pengalaman sendiri maupun dari pengalaman orang lain. Pengalaman atau praktek orang lain dituliskan dan disusun secara sistematis, maka jadilah sebuah teori. Oleh karena itu, silahkan renungkan apa saja manfaat jika Anda melakukan hal-hal diatas lebih baik. Baik dalam bidang agama, pekerjaan, pendidikan, bisnis, dan apa pun yang Anda lakukan dengan lebih baik, maka semuanya akan kembali kepada Anda. Anda akan menjadi lebih baik.



   Satu lagi agar Anda memiliki motivasi belajar yang tinggi adalah kesadaran bahwa kemauan belajar Anda adalah kunci agar Anda bisa keluar dari masalah. Saat Anda sedang menghadapi masalah berat, maka Anda harus belajar agar bisa mengatasi masalah berat tersebut. Jika Anda melihat sebuah masalah sangat besar, penyebabnya karena diri Anda begitu kecil. Artinya mental Anda ciut, kemampuan Anda yang minim, wawasan yang sempit, dan keterampilan yang rendah. Artinya Anda harus memperbesar diri Anda sehingga masalah tidak lagi terlihat besar. Caranya adalah dengan belajar. Yup, tidak ada cara lain. Bukan mengeluh, bukan menyalahkan orang lain, dan bukan pula penyalahkan lingkungan. Saya rasa manfaat kebaikan bagi diri Anda dan juga kemampuan Anda menghadapi semua masalah adalah sudah sangat cukup menjadi motivasi untuk belajar dan tetap belajar. Termasuk, saat motivasi belajar anak Anda kurang, maka Anda harus belajar bagaimana cara memotivasi anak. Tetaplah memiliki motivasi belajar!

Sumber: 
motivasi-islami





Monday 30 December 2013

KETIKA SEMUA ORANG TIDAK DIPIHAK KITA



Pernahkah Anda merasakan sepertinya tidak ada satu orang pun yang mendukung Anda. Bukannya Anda mendapatkan dukungan, malah Anda disalahkan dan disudutkan. Bukannya Anda dibantu, malah Anda disalahkan. Atau mereka begitu tidak peduli dengan perjuangan Anda. Padahal, perjuangan Anda begitu berat, sangat membutuhkan bantuan. Kemudian membuka internet, disana ternyata ditemukan orang-orang ahli. Ada ahli bisnis, pemasaran, motivator, dan berbagai bidang lainnya. Namun seolah mereka begitu pelit menjawab pertanyaan. SMS tidak dijawab, inbox di facebook tidak dijawab, email apa lagi. Saat di telpon tidak diangkat atau diangkat oleh asistennya. Akhirnya mereka (para ahli) dimaki-makinya.

Stop, Jangan Kekanak-kanakan

Semua berawal dari Anda sendiri. Jangan terus menyalahkan orang lain. Mungkin, sepertinya masuk akal dan bisa fahami kalau orang lain itu salah. Tapi semuanya tidak ada manfaatnya. Andalah yang bertanggung jawab untuk membangun masa depan Anda sendiri, bukan orang lain. Tidak ada gunanya. Semua orang punya masalahnya dan yang paling bertanggung jawab atas diri Anda adalah Anda. Begitu juga orang lain, mereka bertanggung jawab atas dirinya masing-masing.


Berhentilah Menuntut Orang Lain

Perilaku kekanakan adalah suka menuntut orang lain. Anak-anak wajar saat dia menuntut orang tuanya untuk membelikan sesuatu. Jika Anda sudah tidak anak-anak lagi, berhentilah menuntut orang lain agar mau membantu Anda agar mau melakukan apa yang seharusnya Anda lakukan sendiri. Yang paling utama harus dituntut adalah Anda sendiri. Tuntutlah Anda sendiri agar menjadi pribadi yang mampu, pribadi yang mandiri, dan pribadi yang lebih baik. Jika menuntut diri sendiri aja sulit, apalagi menuntut orang lain.

Bukankah Para Master Itu Harus Membantu Orang Lain

 “Lalu mengapa mereka sulit dimintai bantuan?” Ya, betul sekali. Termasuk diri Anda sendiri pun harus membantu orang lain! Dan Anda bisa mulai dengan membantu diri sendiri. Saling membantu adalah kewajiban setiap manusia, termasuk diri Anda juga wajib saling membantu. Kalau dikatakan sulit, tidak juga. Saya banyak menerima bantuan dari mereka. Dan saya juga berusaha membantu orang lain semampu saya, sesuai dengan kapasitas saya, dan waktu yang saya miliki. “Buktinya mereka tidak mau membantu saya! Katanya wajib saling membantu.” Ya, wajib saling membantu. Termasuk Anda juga wajib membantu. Sudah? Mereka wajib membantu sesama, tetapi tidak harus Anda. Memangnya cuma Anda yang butuh bantuan?

Berhentilah Bersikap Menjadi Korban

Jangan terus berpikir kalau Anda ini adalah korban keadaan. Memangnya dengan seperti akan menjadikan diri Anda lebih baik? Memangnya orang lain akan berbondong-bondong membantu Anda? Tidak! Andalah yang harus mandiri, Anda yang bertanggung jawab untuk diri sendiri. Anda bukan korban, Anda hanya berpikir sebagai korban untuk menutupi kelemahan Anda. Semua orang menghadapi masalah. Semua orang juga berada dalam kondisi yang sulit. Bedanya adalah ada yang bangkit dan berusaha memperbaiki diri sendiri atau hanya mengeluh merasa diri sebagai korban. Jika Anda bersikap sebagai korban, mungkin Anda akan terus seperti ini. Namun saat Anda mengambil tanggung jawab, lihatlah diri Anda nanti akan segera berubah ke arah yang lebih baik. Insya Allah.

Pilihan Diantara Dua Sakit


Pertama: Bukankah rasanya sakit saat “merasa” diabaikan oleh orang lain? Anda memiliki dua rasa sakit. Yang pertama sakit karena Anda merasa menjadi korban dan yang kedua sakit karena merasa diabaikan orang. Kedua: Ada pilihan lain. Sama, yang ini juga sakitnya ada dua. Pertama sakit saat Anda menerima bahwa apa pun kondisi Anda saat ini adalah kesalahan Anda alias mengambil tanggung jawab. Kemudian Anda akan menemukan akar permasalah sehingga akan menuju sakit berikutnya, yaitu sakit saat memperbaiki diri. Anda akan capek, perlu berjuang, dan berkorban untuk memperbaiki diri. Pilihan ada ditangan Anda. Apakah memilih yang pertama atau yang kedua? Saya yakin, jika Anda sudah memahaminya, Anda akan memilih yang kedua. Sama-sama sakit (mungkin) tetapi akan membawa kebaikan di masa depan. “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka” (QS 13:11) Jangan pernah berharap orang lain yang akan mengubah nasib Anda. Tetapi Anda sendirilah harus mengubahnya, tentu dengan pertolongan Allah. Pilihlah pertarungan Anda dan jdaikanlah diri Anda yang bisa menerima kesalahan dan tidak membela posisi Anda. Anda akan mencapai yang lebih banyak dan lebih baik dengan pola pikir semacam ini daripada menggunakan perasaan selalu benar. Pertarungan ini sakit, sama-sama sakitnya. Tapi akan lebih baik untuk masa depan Anda. Kehidupan yang sukses adalah tentang apa yang Anda putuskan selanjutnya. Ambilah keputusan untuk mengambil tanggung jawab dan mau memperbaiki diri. Lupakan menyalahkan orang lain, para guru, kondisi, dan sebagainya. Daripada sialahkan lebih baik diperbaiki, termasuk memperbaiki diri Anda sendiri.

Sumber: 
http://www.motivasi-islami.com